Manga (漫画) (baca: man-ga, atau ma-ng-ga) merupakan kata komik dalam bahasa Jepang; di luar Jepang, kata tersebut digunakan khusus untuk membicarakan tentang komik Jepang. Mangaka (漫画家) (baca: man-ga-ka, atau ma-ng-ga-ka) adalah orang yang menggambar manga.
Manga di Indonesia
Penerbit
Dua penerbit manga terbesar di Indonesia adalah Elex Media Komputindo dan m&c Comics yang merupakan bagian dari kelompok Gramedia. Sekitar tahun 2005, kelompok Gramedia juga telah menghadirkan Level Comics, yang lebih terfokus pada penerbitan manga-manga bergenre Seinen (dewasa)
Tedapat beberapa penerbit ilegal di Indonesia, namun tampaknya
peredarannya hanya sebatas di wilayah kota kota besar, karena untuk
beberapa daerah tidak ditemukan komik-komik jenis ini. Perbedaan yang
mencolok dari penerbit ilegal ini, mereka tampak lebih terbuka terhadap
sensor dibandingkan dengan manga terbitan Elex yang jauh lebih ketat
dalam hal sensor.
Format baca dan Kejanggalan
Aslinya bahasa Jepang biasanya ditulis dari kanan ke kiri, sehingga
penggambaran manga dan ditulis dengan sistem seperti ini di Jepang, yang
umum disebut sebagai istilahnya "raw" (mentah). Hal ini berbeda
dengan kebiasaan masyarakat Indonesia yang biasa membaca dari kiri (atau
sebagai patokan cover depan ada di bagian kiri) ke kanan. Sebelum tahun
2000-an, menyikapi masalah perbedaan budaya ini, ketika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia gambar dan halamannya umumnya di-flip
sehingga dapat dibaca dari kiri ke kanan. Hal ini menyebabkan sering
terlihat tokoh tokoh dalam komik terlihat kidal (penggunaan tangan kiri
yang dominan) dan sedikit aneh
Untuk beberapa manga yang tidak mempermasalahkan keadaan terbalik
ini, hal semacam ini tidak terlalu dipermasalahkan, namun kerancuan
menjadi sangat mengganggu dalam terjemahan manga genre detektif seperti Detektif Conan, Q.E.D atau Detektif Kindaichi
yang sering memberikan informasi/petunjuk yang sangat menyesatkan
pembaca karena pada bagian cerita di bab depan tidak sesuai dengan hasil
deduksi/kesimpulan dari tokoh utama maupun fakta yang tergambar dalam
cerita. Bahkan dalam suatu buku cerita, kadangkala hanya satu panel yang
dibalik (pada bagian deduksi) yang semakin memperparah inti cerita.
(lihat gambar di samping)
Manga pertama yang mepertahankan format seperti format Jepang asli (raw) adalah Rurouni Kenshin. Selain itu, beberapa penulis komik seperti Takehiko Inoue yang menciptakan komik Slam Dunk
tidak setuju karya mereka diubah begitu saja dan minta agar karya
mereka dibiarkan dalam format aslinya (raw). Kini, manga-manga yang
terbit di Indonesia biasanya sudah diterbitkan dalam format aslinya,
terutama untuk pernerbit terbitan "LEVEL COMICS" semuannya sudah
mengikuti format asli RAW Jepang, kecuali untuk beberapa judul dari
penerbit "Elex Media Komputindo" yang sebagian ada yang telah mulai
diterbitkan sebelum tahun 2000-an.
Beberapa judul (yang telah diterjemahkan / dikenal dalam bahasa
Indonesia) yang telah memakai format baca ala jepang (raw) adalah :
- Monster (2003) M&C!
Monster - Urasawa Naoki (1995)
- Comic Bomber (2008) Elex Media Komputindo
Hoero Pen - SHIMAMOTO Kazuhiko (2002)
- ROAD to St. ANDREWS DANDOH XI (2008) Elex Media Komputindo
DAN DOH!! XI - SAKATA Nobuhiro & BANJO Daichi (2002)
- AEGIS in the DARK (2008) Elex Media Komputindo
YAMI NO AEGIS - NANATSUKI Kyouichi & FUJIWARA Yoshihide (2006)
- C.M.B. (2008) Elex Media Komputindo
C.M.B. - Shinra Hakubutstukan no Jiken Mokuroku - Motohiro Katou (2006)
- Kungfu Boy Legends (2008) Elex Media Komputindo
Tekken Chinmi Legends - Takeshi Maekawa (2007)
- A.S.Animal Sense (2008) Elex Media Komputindo
A.S.(Animal Sense) - Takeshi Maekawa (2006)
- Yotsuba &! (2008) Elex Media Komputindo
Yotsubato! - Kiyohiko Azuma / Yotuba Sutazio (2007)
- Azumanga DAIOH Elex Media Komputindo
- ONE PIECE Elex Media Komputindo
- Gash Bell M&C!
- Ghost Sweeper Mikami Elex Media Komputindo
Pengaruh pada kultur di Indonesia
Karena banyaknya manga yang diterbitakan di Indonesia sejak dari zaman Doraemon, Candy Candy, Detective Conan, maupun Kungfu Boy
yang membanjiri pasar Indonesia yang berlangsung selama bertahun-tahun
dengan distribusi yang cukup teratur sehingga menyebabkan manga terbitan
Elex Media Komputindo
sangat mudah diperoleh apabila dibandingkan dengan peredaran komik
Eropa/Amerika yang relatif lebih susah dan lebih mahal, kecuali Donal Bebek yang masih bisa didapat secara teratur tiap minggunya.
Hal ini mengakibatkan terjadinya debat kusir pada proses pembentukan
komik karya "Indonesia", karena secara tidak langsung banyak generasi
komikus muda di Indonesia baik tanpa sadar maupun sadar, terpengaruh
oleh gaya aliran Jepang (manga) ini. Hal ini pun masih diperdebatkan,
namun mengingat dengan beberapa pengarang asal Korea dan Hong Kong yang
memiliki goretan yang cukup mirip dengan manga Jepang, harusnya hal ini
tidak dipermasalahkan.
Di Indonesia juga terdapat komunitas-komunitas penggemar manga dan
anime. Biasanya mereka berkumpul dan berbagi dengan penggemar lain lewat
internet atau berkumpul di suatu tempat. Para penggemar yang bertemu di
internet/forum biasa mengadakan gathering (pertemuan) untuk saling berjumpa satu sama lain.
Iklan televisi
Ada sebuah iklan produk makanan yang memakai tokoh yang sangat mirip dengan tokoh Kamen Rider dan baltan (Ultraman) yang disebut lobstozilla. Namun iklan ini lebih mirip jiplakan secara kasar daripada sebuah pengaruh.
Kontroversi
Sekitar tahun 2005 - 2007, penerbit Indonesia seperti Level Comics, berani menerbitkan manga yang berbau DEWASA (Seinen). Pada awal kemunculannya, ini sempat ditentang keras. Bahkan manga Vagabond
sempat ditarik dari peredaran. Setelah pemberlakuan sensor yang lebih
ketat, para penerbit tidak lagi diprotes oleh para ibu yang anaknya
membaca manga-manga tersebut. Manga juga sering dinilai tidak
mengindahkan rating karena pencantumannya kurang mengena oleh sebagian kalangan yang menilai.